TNI Diminta Jangan Seperti Gerombolan, Refly Harun Kenang Polemik Bahar-Dudung: Jangan Tentara Melawan Sipil

Ahli hukum tata negara, Refly Harun, menanggapi komentar anggota DPR terkait polemik yang terjadi antara Komisi III dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pertanyaan politisi PDI Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon terkait dugaan konflik Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman kini berbuntut panjang.
Usai disinggung terkait hal tersebut, TNI tampak bersatu dan mengecam Effendi. Hal itu membuat DPR bereaksi dengan meminta TNI untuk tidak menjadi seperti gerombolan.
Refly Harun sependapat dengan DPR terkait permintaan untuk tidak menjadi seperti gerombolan. Ia menceritakan kembali saat Habib Bahar terkesan berkonflik dengan Dudung.
“Beberapa waktu yang lalu, ketika terkesan ada konflik antara Dudung dengan Habib Bahar, beberapa TNI pun juga mengancam Habib Bahar,” ujar Refly di kanal YouTube-nya pada Kamis (15/9).
Refly lantas menilai hal yang tampak seperti tradisi itu menjadi hal yang kurang elok. Ia menegaskan bahwa masyarakat sipil tidak mungkin bersaing dengan TNI.
Ahli hukum tata negara sekaligus pengamat politik ini mengatakan bahwa lawan TNI adalah counter part yang berada di negara lain.
“Padahal masyarakat sipil ya nggak mungkin mampu bersaing dengan seorang TNI. Karena lawan TNI itu adalah counter part-nya di negara lain. Jadi tentara ya lawan tentara. Jangan TNI atau tentara melawan sipil,” ujar Refly.
Baca Juga: Kenapa Pelamar Single Lebih Berpeluang Diterima Kerja daripada yang Sudah Berkeluarga?
Penulis/Editor: Meilia Mulyaningrum
Advertisement