Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Beda Pendapat Soal Subsidi Pertamax, Said Didu: No Comment Daripada Dimaki-maki

Pemerintah Beda Pendapat Soal Subsidi Pertamax, Said Didu: No Comment Daripada Dimaki-maki Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
WE NewsWorthy, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo yang memberikan penjelasan terkait subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax.

Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengungkapkan bahwa dirinya tidak banyak berkomentar.

Baca Juga: Ada yang Celetuk Soal Larangan Demo di Pemerintahan Jokowi, Said Didu: Yang Dilarang Itu Melakukan...

Said Didu menghindari berkomentar banyak daripada berujung dimaki-maki oleh anak buah Sri Mulyani itu.

"No comment (daripada dimaki-maki)," ungkap Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (30/8).

Dalam cuitan Said Didu, ia juga menyertakan perbedaan pendapat antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Yustinus Prastowo.

Sri Mulyani menyebutkan bahwa BBM jenis Pertamax yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke atas turut mendapatkan subsidi dari pemerintah. Padahal, Pertamax bukan merupakan jenis BBM bersubdisi seperti Pertalite dan Solar.

Dengan kondisi harga minyak mentah dan kurs melemah, harga keekonomian atau harga Pertamax seharusnya sebesar Rp 17.300 per liter. Namun, saat ini harga jual eceran yang digunakan Pertamax hanya sebesar Rp 12.500 per liter.

Itu artinya ada selisih harga sebesar Rp 4.800 per liter yang ditanggung pemerintah untuk mencegah kenaikan yang tinggi pada BBM jenis Pertamax.

"Jadi setiap liternya (Pertamax) itu mendapat subsidi Rp 4.800," ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga: Kenapa Gaji Guru di Jerman Tinggi?

Penulis/Editor: Irania Zulia

Advertisement

Bagikan Artikel: