Kompolnas Mengaku Marah Dibohongi Soal Kasus Brigadir J, Eh Disemprot: Kok Bisa Percaya? Bapak Itu Bukan Anak Kemarin Sore yang..

Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto mengaku marah saat dirinya terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Benny Mamato mengaku marah saat tahu dibohongi oleh penyusun skenario kematian Brigadir J.
“Kalau mau bicara marah, saya marah sekali, karena bagaimana pun saya terdampak dengan masalah ini, saya lebih marah lagi kepada yang menyusun skenorio ini, karena banyak korban yang ditimbulkan karena peristiwa ini," ujar Benny Mamato seperti dikutip dalam akun Tiktok @dessi.
Benny mengatakan bahwa dirinya juga korban sebab hanya menyampaikan informasi ke publik berdasarkan sumber resmi.
“Sekali lagi yang kami sampaikan adalah diberikan oleh sumber resmi, ternyata berbohong dan saya jadi korban, kedua ketika saya mengulas sesuatu memang background saya kebetulan di dunia menembak, 25 tahun saya ada di Perbakin, jadi kalau bicara teknis saya paham betul," jelas dia.
Mendengar hal tersebut, sontak pembawa acara mempertanyakan rekam jejak Benny yang bukan orang sembarangan mengapa bisa dibohongi.
"Kok bisa bapak percaya? karena buat saya itu gak masuk akal, bapak tadi bilang hanya mengutip rilis, bapak itu bukan anak kemarin sore yang polos-polos aja gampang dibohongi penyidik," ujar Rossi.
"Bapak kan harusnya tau ada yang tidak beres, pertanyaannya adalah bapak ini gampang dibohongin yang mana saya tidak percaya itu atau bapak memang mau membela Ferdy Sambo?," imbuhnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pernyataan yang dilontarkan oleh Benny Mamoto ramai diperbincangkan oleh publik.
Saat itu ia menyatakan, tidak ada yang janggal dalam kasus tewasnya Brigadir J. Selain itu, Benny juga menuturkan jika Bharada E juga seorang juara menembak.
Baca Juga: Insentif Pembelian Kendaraan Listrik Bukan Jalan Tunggal untuk Ciptakan Ekosistem
Penulis/Editor: Devi Nurlita
Tag Terkait:
Advertisement