Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Kemiskinan, DKI Jakarta Harusnya Bisa Lebih Baik dari Jateng, Sigit Widodo: Ternyata Tidak, Malah Makin Melonjak

Soal Kemiskinan, DKI Jakarta Harusnya Bisa Lebih Baik dari Jateng, Sigit Widodo: Ternyata Tidak, Malah Makin Melonjak Kredit Foto: Instagram/sigitwid
WE NewsWorthy, Jakarta -

Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo menyoroti angka kemiskinan di DKI Jakarta yang cenderung meningkat. Padahal, ia menilai Jakarta punya anggaran yang cukup besar untuk program pengentasan kemiskinan.

"Pada Maret 2017, angka kemiskinan di DKI Jakarta 3,77 persen paling rendah di Indonesia. Di posisi kedua Bali 4,25 pesen dan Kalimantan Selatan 4,73 persen," kata Sigit di akun Twitternya, Rabu (22/6/2022).

Sigit menuturkan, dengan anggaran sekitar Rp400 triliun selama lima tahun, seharusnya ada program konkret untuk mengatasi kemiskinan. Tetapi, nyatanya warga miskin di Ibu Kota menurutnya malah bertambah.

APBD selama lima tahun pemerintahan Pak Anies Baswedan sekitar Rp400 triliun. Hasilnya, persentase penduduk miskin melonjak," ucapnya.

Baca Juga: Wah..wah Perubahan Nama Jalan di Jakarta Dianggap Pencitraan Anies, Biar Dibilang Pro Pribumi

Ia lantas membandingkan angka kemiskinan di Jakarta dengan Provinsi Jawa Tengah. Menurut Sigit, ada penurunan angka kemiskinan yang signifikan di Jateng sejak 2013 silam.

"Kalau mau dibandingkan dengan Jawa Tengah, misalnya, betul jumlah penduduk miskinnya masih 11,25 persen. Tapi di 2017 jumlahnya mencapai 13,01 persen. Bahkan di 2013 penduduk miskin di sana mencapai 14,56 persen," jelasnya.

"Jadi jelas ada perbaikan signifikan," sambungnya.

Baca Juga: Anies Bilang Kemajuan Jakarta Tak Diukur Pakai Data, Tanggapan Legislator: Jadi Pakai Perasaan Saja? Pantas...

Padahal, kata Sigit, APBD Provinsi Jateng jauh lebih kecil daripada DKI Jakarta. Bahkan penduduk di Jateng juga lebih banyak.

"Padahal APBD Jawa Tengah hanya sepertiga DKI Jakarta dengan jumlah penduduk tiga kali lipatnya. Jadi, seharusnya Jakarta punya kemampuan membangun sembilan kali lipat dari Jawa Tengah. Ternyata tidak," imbuhnya.

Baca Juga: Jelaskan Soal Heboh Rp300 Triliun Tapi Selalu Diinterupsi Orang DPR, Mahfud MD Curhat: Setiap ke Sini Saya Dikeroyok!

Penulis/Editor: Khoirur Rozi

Advertisement

Bagikan Artikel: