Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Tegaskan Justru China yang Rayu Luhut Demi 'Karpet Merah' Lebih Lebar

Pengamat Tegaskan Justru China yang Rayu Luhut Demi 'Karpet Merah' Lebih Lebar Kredit Foto: Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana
WE NewsWorthy, Jakarta -

Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang tengah 'merayu' alih-alih melakukan kunjungan kerja ke sejumlah perusahaan di China, setelah mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan KTT G7 di Hiroshima, Jepang.

Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menilai bahwa adanya rayuan China agar digelari 'karpet merah'.

Baca Juga: Dedek Prayudi Bongkar-bongkaran 'Kegagalan' Anies Baswedan Soal Layanan Air Bersih di DKI Jakarta

Gigin Praginanto juga mengatakan bahwa rayuan dari China itu agar lebih leluasa mengendalikan perekonomian Indonesia.

"Saya lebih melihat sebagai rayuan China agar digelari karpet merah lebih lebar sehingga lebih leluasa mengendalikan perekonomian dan memasukkan Indonesia lebih jauh ke dalam kekuasaannya," tutur Gigin Praginanto dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (26/5).

Sementara itu, diketahui bahwa Luhut telah mengunjungi lima kota di Tiongkok untuk menyaksikan seluk beluk perusahaan-perusahaan di negara tersebut yang memiliki cabang dan hendak berinvestasi di Indonesia.

"Kunjungan ke lima kota di Tiongkok memang sudah saya agendakan sejak lama, karena ingin menyaksikan sendiri bagaimana seluk beluk perusahaan-perusahaan Tiongkok yang punya cabang di Indonesia dan mereka hendak berinvestasi di sini," kata Luhut dalam unggahannya di Instagram, Selasa (24/5).

Dilansir dari Kumparan, dalam pertemuannya itu, Luhut menyempatkan diri untuk membujuk Wanhua Chemical agar segera membangun pabriknya dan berinvestasi di Indonesia.

Baca Juga: Kenapa Kita Perlu Menggunakan Uang dengan Bijak?

Penulis/Editor: Irania Zulia

Advertisement

Bagikan Artikel: