Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Nama Habib Syech dan Majelis Shalawat, Ganjar Dituding Warganet Mulai Mainkan Politik Identitas

Sebut Nama Habib Syech dan Majelis Shalawat, Ganjar Dituding Warganet Mulai Mainkan Politik Identitas Kredit Foto: Ist
WE NewsWorthy, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dituding warganet mulai memainkan politik identitas setelah menyebut nama Habis Syech dan Majelis Shalawat yang ia hadiri ketika kampanye Pilgub 2023 silam.

Mulanya Ganjar bercerita masa kampanye pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng 2013 silam bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Terpaut Dekat, Pilpres 2024 Mengkhawatirkan

Pada saat kampanye Pilgub Jateng 2013, Ganjar Pranowo mengaku hadir dalam majelis salawat Habib Syech yang digelar di Klaten, kemudian ia pun mendapat pertanyaan.

Waktu kampanye Pilgub Jateng tahun 2013 silam, suatu ketika saya hadir di majelis salawat beliau yang digelar di Klaten," ucapnya.

"Beliau bertanya kenapa saya hadir di majelis itu dan apakah saya mau menggelar acara salawatan jika terpilih sebagai Gubernur?" sambungnya.

Semenjak itu, Ganjar mengatakan bahwa setiap bulan Jateng menggelar salawat hingga kini, ia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi benteng untik warganya.

"Alhamdulillah. Sejak saat itu hampir setiap bulan kita gelar Jateng Bersalawat hingga saat ini," ujarnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @ganjarpranowo, Kamis (25/5).

"Harapannya acara ini sebagai benteng spiritual sekaligus benteng kerukunan kehidupan di Jawa Tengah. Semoga dengan berkah salawat hidup kita penuh manfaat," lanjutnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Habib Syech dan berharap agar beliau selalu sehat. "Habib Syekh, maturnuwun selama ini sudah mendampingi. Sehat-sehat terus nggih bib," tandasnya.

Cuitan Ganjar ini dibanjiri komentar dari warganet di Twitter.

"Mulai main politik identitas," ucap akun @jajakl********.

Baca Juga: Kenapa Kita Perlu Menggunakan Uang dengan Bijak?

Penulis/Editor: Alfi Dinilhaq

Advertisement

Bagikan Artikel: