Jokowi Minta Anggaran Bukber Pejabat Dialihkan untuk Santunan, Said Didu: Baru Rezim Ini yang Boleh Gunakan APBN untuk Bukber

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang pejabat pemerintah melakukan buka bersama (bukber) di bulan Ramadan 1444 Hijriah.
Diketahui Jokowi meminta agar anggaran yang biasa digunakan untuk bukber dialihkan untuk kegiatan lain, salah satunya menyantuni fakir miskin.
Baca Juga: Heboh Video PDIP Bagi-bagi Amplop Isi Uang di Masjid, Said Didu Geram: Negara Makin Rusak!
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengatakan dugaannya bahwa Jokowi akan muncul bak pahlawan.
Said Didu pun menyinggung bahwa sebelumnya ada larangan untuk para pejabat tidak melakukan bukber karena Covid-19.
"Bapak Presiden yth. Seperti dugaan saya sebelumnya bahwa Baoak kembali muncul bagai pahlawan padahal larangan Bpk sebelumnya bukan alasan penggunaan uang negara," ungkap Said Didu dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (30/3).
Bapak Presiden yth,
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) March 28, 2023
1) spt dugaan saya sblmnya bhw Bpk kembali muncul bagai pahlawan pdhl larangan Bpk sblmnya BUKAN alasan penggunaan uang negara
2) sepertinya baru saat rezim yg Bpk boleh gnkn APBN/APBD utk buber - rezim sebelumnya dilarang
3) kok berat sekali jadi jujur Pak ? https://t.co/xg0LjTch2h
Said Didu juga mengherankan di rezim ini yang baru pertama kalinya anggaran negara bisa dipakai untuk bukber.
"Sepertinya baru saat rezim yang Bpk boleh gunakan APBN/APBD untuk bukber - rezim sebelumnya dilarang. Kok berat sekali jadi jujur Pak?," tandas Said Didu.
Sementara itu, pernyataan Jokowi yang meminta anggaran dialihkan demi santunan fakir miskin seperti yang disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden Senin (27/3/2023). Imbauan ini menyusul sorotan masyarakat atas kebijakan larangan bukber kepada pejabat.
Penulis/Editor: Irania Zulia
Tag Terkait:
Advertisement