PA 212 Tolak Keras Timnas Israel, PSI: di Kepala Novel Bukan Sorban Tanda Kesalehan, Tapi Perban Menutupi Kebodohan

WE NewsWorthy, Jakarta -

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyentil Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin yang menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20.

Dia menyebut gaya bicara Novel sama seperti Rizieq yang tidak ada isinya.

Baca Juga: Erick Thohir Berangkat ke Markas FIFA: Gaspol Balikin Indonesia Jadi Tuan Rumah

Hal itu disampaikan Guntur Romli dalam akun Twitter pribadinya, pada Rabu 29 Maret 2023.

"Gaya bicara Nopel udah kayak Rijek, isinya cuma kompor gak ada isi. Ini yang disebut pengamat sepak bola malah keren, ada argumentasi, ada fakta, bisa bahasa Arab, bisa kutip ayat," ujar dia seperti dikutip dari WE NewsWorthy.

"Di kepala Nopel itu bukan sorban tanda kesalehan, tapi perban untuk menutupi kebodohan," pungkasnya.

Gaya bicara Nopel uda kyak Rijek, isinya cuma kompor gak ada isi. Ini yg disebut pengamat sepak bola malah keren, ada argumentasi, ada fakta, bisa bahasa Arab, bisa kutip ayat.

Di kepala Nopel itu bukan sorban tanda kesalehan, tapi perban unt menutupi kebodohan ???????? https://t.co/27hJQWYl53

— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) March 29, 2023

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia soal aturan FIFA yang harus ditaati seluruh anggotanya. Jokowi menekankan agar tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik.

"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," kata Jokowi dalam video yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3/2023).

Jokowi menyampaikan FIFA telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20. Jokowi menegaskan pemerintah dan PSSI terus berupaya mencari solusi terbaik.

Baca Juga: Kenapa Kita Perlu Menggunakan Uang dengan Bijak?