Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gatot Nurmantyo Sedih Presiden Dianggap Seperti Ini oleh Pembantunya, Said Didu: Orang Berakal Sehat Tidak Akan...

Gatot Nurmantyo Sedih Presiden Dianggap Seperti Ini oleh Pembantunya, Said Didu: Orang Berakal Sehat Tidak Akan... Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
WE NewsWorthy, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti pengalaman Purn. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berada di dalam kabinet sebagai Panglima TNI.

Adapun Gatot Nurmantyo mengingat pernyataan dari Mayjen TNI Soenarko bahwa pemerintah menganggap rakyatnya buta, tuli, dan tolol. Kemudian, Gatot Nurmantyo pun mengoreksi pernyataan itu. Kata Gatot, bukan begitu.

Baca Juga: Kepala BNPT Dapat Penghargaan Tokoh Sosialisasi Persatuan dan Toleransi Indonesia, Said Didu: Izinkan Saya Mikir...

Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu menyinggung sanggahan dari Gatot Nurmantyo bahwa pengalamannya yang pernah jadi menteri Jokowi, justru pembantu Jokowi itu yang menganggap presidennya buta, tuli, dan tolol.

Said Didu pun mengatakan bahwa orang yang berakal sehat tidak akan mungkin mengangkat pembantu seperti 3 poin tersebut.

"Orang berakal sehat tidak akan mengangkat pembantu yang buta, tuli, dan tolol," ujar Said Didu dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (22/3).

Sementara itu, Gatot Nurmantyo pun mengoreksi pernyataan dari Mayjen TNI Soenarko dalam diskusi publik Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dengan tema Potret Kejahatan Keuangan di Kemenkeu, Senin, 20 Maret 2023.

Terkait hal itu, awalnya Gatot Nurmantyo menyinggung soal transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun yang disebut-sebut oleh Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

"Saya menjadi ingat pernyataan Mayjen TNI Soenarko bahwa pemerintah menganggap rakyatnya buta, tuli, dan tolol. Tetapi saya koreksi, bukan begitu. Dari pemaparan para pembicara tadi saya berprasangka positif, karena saya dulu menterinya Jokowi. Jadi, justru pembantu Jokowi itu yang menganggap presidennya buta, tuli, dan tolol," papar Gatot Nurmantyo dikutip dari Oposisi.

Ia pun meyakini gonjang-ganjing keuangan di Kementerian Keuangan itu bersifat politik.

Baca Juga: Kenapa Kita Perlu Menggunakan Uang dengan Bijak?

Penulis/Editor: Irania Zulia

Advertisement

Bagikan Artikel: