Kemenkeu Catat Utang Pemerintah Naik Rp106 T, Tembus Rp7.861 T, Kader Demokrat: Naik Terus Entah Kapan Turunnya...

Deputi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Yan Harahap menyorot tajam utang pemerintah Republik Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus melonjak tajam.
Diketahui, utang Pemerintah RI tambah Rp106 Triliun dan tembus menjadi Rp 7.861 Triliun.
Ia juga menyinggung utang yang terus naik tanpa ada kejelasan turun.
"Naik terus! Entah kapan turunnya…" ucapnya dikutip WE NewsWorthy, Sabtu (18/3/2023).
Sebelumnya diketahui, Kemenkeu mencatat posisi utang pemerintah hingga 28 Februari 2023 tembus Rp 7.861,68 triliun. Jumlah itu naik Rp 106,7 triliun dari posisi bulan sebelumnya yang mencapai Rp 7.754,98 triliun.
Dengan begitu rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 39,09%. Rasio itu naik jika dibandingkan Januari 2023 yang mencapai 38,56%.
"Jika menilik UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara, batas maksimal rasio utang disebutkan sebesar 60% terhadap PDB, sehingga rasio utang pemerintah saat ini masih berada di dalam batas aman dan terkendali," tulis Kementerian Keuangan dalam Buku APBN KiTa, dikutip Jumat (17/3/2023).
Utang pemerintah terdiri atas dua jenis yakni berbentuk surat berharga negara (SBN) dan pinjaman. Mayoritas utang pemerintah didominasi oleh instrumen SBN yakni 88,92% dan sisanya pinjaman 11,08%.
Secara rinci, jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN sebesar Rp 6.990,24 triliun. Terdiri dari SBN dalam bentuk domestik sebesar Rp 5.599,33 triliun yang berasal dari Surat Utang Negara Rp 4.550,84 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 1.048,49 triliun.
Baca Juga: BREAKING NEWS: FIFA Resmi Menghapus Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Penulis/Editor: Alfi Dinilhaq
Advertisement