Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omongan Bupati Meranti Terbukti Nyata! Tak Cuma Rafael Alun, 69 Pegawai Kemenkeu Diduga Terlibat Pencucian Uang: Mengerikan!

Omongan Bupati Meranti Terbukti Nyata! Tak Cuma Rafael Alun, 69 Pegawai Kemenkeu Diduga Terlibat Pencucian Uang: Mengerikan! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
WE NewsWorthy, Jakarta -

Bupati Meranti, Muhammad Adil sebelumnya sempat menjadi sorotan masyarakat karena pernyataannya menyebut pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai iblis atau setan.

Pernyataan itu dipicu karena Kemenkeu dianggap mengeksploitasi minyak di daerah Meranti dengan DBH (Dana Bagi Hasil) minyak yang minim.

Baca Juga: Belum Tuntas Rafael Alun, KPK Temukan 134 Pegawai Pajak Punya Saham di 280 Perusahaan, Demokrat: Aroma 'Bangkai' Makin Menyengat

Dia mengatakan produksi minyak di wilayahnya meningkat, namun DBH yang diterima justru mengalami penurunan. Padahal, lanjut dia, harga minyak mengalami kenaikan imbas konflik Rusia dan Ukraina.

Adil juga mempertanyakan kemana penghasilan minyak dari Meranti.

“Pertanyaannya, minyaknya banyak duitnya besar, kok dapatnya malah berkurang. Ini kenapa? Apakah uang saya dibagi di seluruh Indonesia? Makanya maksud saya, kalau bapak nggak mau ngurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti, kasih kan kami ke negeri sebelah [Malaysia],” tegas Adil dalam Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah, di Pekanbaru, Riau, pada Kamis (8/12/2022).

"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 US$ dollar/barel," kata Adil dalam video yang tersebar.

"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," tambahnya.

“Apa perlu Meranti angkat senjata, jika tidak bisa juga, kita ketemu di mahkamah. Izin pak, saya eneg menghadap bapak ini, saya lebih baik keluar," pungkasnya.

Mengingat ucapan Bupati Meranti tersebut, kini publik dibuat geram dengan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo yang melakukan pencucian uang.

Rafael Alun Trisambodo diketahui punya harta kekayaan mencapai Rp 56,1 miliar. Ini merupakan angka yang fantastis jika melihat jabatannya di DJP sebagai Eselon III.

Bahkan, 69 pegawai Kemenkeu lainnya juga terlibat pencucian uang dan sebanyak 134 pegawai Ditjen Pajak memiliki saham di 280 perusahaan.

Baca Juga: Kenapa Gaji Guru di Jerman Tinggi?

Penulis/Editor: Devi Nurlita

Advertisement

Bagikan Artikel: