Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Percaya Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Hanya Kongkow, Mazdjo Pray Bongkar Bahasa Politik Keduanya

Gak Percaya Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Hanya Kongkow, Mazdjo Pray Bongkar Bahasa Politik Keduanya Kredit Foto: Instagram/ Partai NasDem
WE NewsWorthy, Jakarta -

Pegiat media sosial Mazdjo Pray menyoroti langkah Ketua Umum atau Ketum NasDem Surya Paloh menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, yang jadi perhatian publik.

Hal ini ditanggapi Mazdjo Pray dalam tayangan Channel YouTube MindTV Indonesia. Dalam tayangan tersebut, Mazdjo Pray mengatakan bahwa pertemuan itu bukan hanya pertemuan biasa.

Baca Juga: Warga dan Gubernur yang Beri KTP dan IMB Disalahkan Soal Kebakaran Plumpang, Loyalis Anies Beberkan Betapa Kejinya Para...

Mazdjo Pray memastikan bahwa ada persoalan politik dalam pertemuan antar dua pemimpin partai tersebut.

"Ya pertemuan tokoh politik pasti punya muatan politik, pertemuan itu nggak pernah cuma kongkow-kongkow doang. Pertemuan politik adalah sebuah komunikasi politik. Jadi pertemuan politik perlu dibaca dengan serius, ya gak bisa dilihat sesederhana kongkow-kongkow kayak anak-anak muda di pos ronda," ucap Mazdjo Pray dikutip WE NewsWorthy dari ayangan Channel YouTube MindTV Indonesia, Selasa (7/3).

Mazdjo Pray pun menegaskan bahwa dirinya membongkar soal bahasa politik yang dilontarkan baik dari NasDem maupun Gerindra.

"Nah dalam pertemuan itu, ada banyak hal yang bisa kita analisis, kita kulik, kita bongkar tipis-tipis mulai dari bahasa politik yang digunakan saat konferensi pers misalnya, gesture hingga peristiwa akhir-akhir ini yang terjadi sebelum pertemuan di Hambalang itu," ujar Mazdjo Pray.

"Tiap kata yang keluar, tiap gerak tubuh dan tiap ungkapan punya makna politis masing-masing," sambungnya.

Yang pertama, Mazdjo Pray menyoroti bahasa dan diksi yang dilontarkan Prabowo.

"Dalam pertemuan itu bilang, kita nggak boleh takut dengan oposisi. NasDem, PKS dan Demokrat memang sudah dipandang sebagai oposisi, apalagi sejak dibentuk koalisi antara Gerindra dan PKB tahun lalu. Lalu ada juga koalisi lain bentukan Golkar, PAN dan PPP. Nah kira-kira begitu," tutur Mazdjo Pray.

"Nah dari Koalisi partai-partai yang masuk dalam pemerintahan Jokowi, semua tampak mesra satu sama lain kecuali NasDem. Bikin masalah mulu ya NasDem," tambahnya.

Mazdjo Pray pun menegaskan bahwa bahasa politik dari Prabowo itu secara tidak langsung ingin mendorong NasDem untuk menaruh dua kaki di poros yang tepat.

Baca Juga: Kenapa Perusahaan Menerapkan Sistem Probation untuk Karyawan Baru?

Penulis/Editor: Irania Zulia

Advertisement

Bagikan Artikel: