Sambutan Anies di Kalbar Bikin Kubu Demokrat Colek Denny Siregar Hingga Dede Budhyarto: Biar Kepikiran Terus

Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksanan mencolek Denny Siregar, Chusnul Chotimah, dan Dede Budhyarto atas sambutan bakal capres NasDem Anies Baswedan di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Hal ini lantaran massa yang menyambut Anies Baswqedan di Kalbar sangat banyak, sehingga Panca memutuskan untuk meng-tag Denny Siregar hingga Dede Budhyarto melalui akun Twitternya.
Baca Juga: Berpotensi Dihidupkan Heru Budi di DKI, Pengamat Singgung Proyek ERP Era Anies: Sekarang Aji Mumpung
"Mas Anies di Pontianak, Kalbar. Massanya meluber. Tag ah @Dennysiregar7 @ch_chotimah2 @kangdede78 ah biar mereka terus mikirin mas Anies," ucapnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @panca66, Minggu (19/2).
Mas Anies di Pontianak, Kalbar. Massanya meluber. Tag ah @Dennysiregar7 @ch_chotimah2 @kangdede78 ah biar mereka terus mikirin mas Anies ???????????? pic.twitter.com/9K50nWfkOx
— 14#RepublikDagelan (@panca66) February 18, 2023
Namun seorang netizen merasa tidak percaya, karena dalam survei, partai pendukung Anies, yaitu NasDem mempunyai elektabilitas rendah. "Survey membuktikan, partai pendukung Anies nyungsep," cuit akun Twitter @Asmu****.
Sementara itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dijadwalkan berkunjung ke Provinsi Kalbar. Rencananya kunjungan itu dilakukan selama 2 hari, dimulai pada Jumat tanggal 17 Februari.
Dimulai dari pendaratannya di Bandara Internasional Supadio, Anies akan langsung menuju Masjid Raya Mujahidin untuk melaksanakan Salat Jumat.
Dari sana, Anies akan menuju Kantor DPW NasDem Kalimantan Barat. Setelah itu, Anies akan bertolak ke Rumah Adat Melayu Kalbar untuk menghadiri dialog kebangsaan dengan tokoh masyarakat multi etnik, tokoh pemuda dan mahasiswa.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Kalimantan Barat, Syarif Abdullah Alkadrie menginformasikan, sebelumnya dialog kebangsaan tersebut akan digelar di Rumah Radakng, namun kemudian dirubah lokasinya dan dialihkan di Rumah Adat Melayu Kalbar.
Baca Juga: Kenapa Gaji Guru di Jerman Tinggi?
Penulis/Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement