KPUD Ungkap Adanya Instruksi Loloskan Partai Gelora, Fahri Hamzah Disentil: Apa Kabar?

Kader Partai Kebangkitan Bangsa Umar Hasibuan atau Gus Umar menyoroti anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah yang membeberkan adanya kecurangan dari KPU pusat terkait tahapan penyelenggaraan verifikasi pendaftaran partai politik 2024.
Dia menyinggung Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.
Baca Juga: Blak-blakan, Ruhut Sitompul Sebut Rocky Gerung Raja Dungu: Merasa Dirinya Penentu..
Hal itu disampaikan Gus Umar dalam akun Twitter pribadinya, pada Jumat 17 Februari 2023.
"Apa kabar fahri hamzah? Ayo donk koment ini biar fair. Makanya jangan marah-marah terus sm anies," ujar Gus Umar dikutip Newsworthy.
Apa kabar fahri hamzah? Ayo donk koment ini biar fair. Makanya jgn marah2 trrus sm anies.https://t.co/bhdBqMI6zX
— Haji Umar Al Chelsea (@Umar_Hasibuan__) February 17, 2023
Diketahui sebelumnya, Fahri Hamzah membantah tudingan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih. Perwakilan Koalisi, Hadar Nafis Gumay dari Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), membawa empat bukti kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Komisi II DPR pada Rabu (12/1/2023).
Bukti kecurangan itu adalah perintah Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan komisioner KPU pusat lainnya yang menginstruksikan KPU provinsi untuk meloloskan Partai Gelora dalam verifikasi faktual. Hadar membawa bukti chat Whatsapp berupa perintah KPU pusat agar Partai Gelora bisa ikut Pemilu 2024, karena permintaan Istana.
Fahri pun balik menuding Hadar pernah melakukan perbuatan curang ketika menjadi komisioner KPU periode 2012-2017. Dia curiga dengan motivasi Hadar yang sengaja ingin menjatuhkan Partai Gelora.
"Sasaran mereka bukan penyelenggara pemilu sebab mereka juga mantan penyelenggara yang curang dulu. Rahasia mereka juga masih disimpan sama yang sedang mimpin sekarang. Jadi sasaran mereka adalah Partai Gelora. Dugaan saya mereka semua takut kami menang. Sangat takut," ujar Fahri dikutip dari Republika.co.id di Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Dia heran dengan manuver Koalisi Sipil yang melapor persoalan KPU ke Komisi II DPR. Apalagi, dalam laporannya kumpulan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut membawa-bawa nama Istana.
"Kita ajak debat adu pikiran, malah main belakang mau main jegal. Kita kritik sistem pemilu lama eh para mantan curang sekongkol dengan pemain lama. Partai Gelora tidak takut hadapi konspirasi mereka. Marah karena gagal hentikan langkah kami sekarang mau perang terbuka. Ayo!" ucap Fahri.
Baca Juga: Kenapa Perusahaan Menerapkan Sistem Probation untuk Karyawan Baru?
Penulis/Editor: Devi Nurlita
Tag Terkait:
Advertisement