
Politisi Partai Keadilan Sejahtara (PKS) Tifatul Sembiring angkat bicara terkait utang Anies Baswedan sebesar Rp50 miliar untuk biaya kampanye putaran kedua Pilkada DKI 2017 lalu.
Dia mengaku heran utang tersebut baru diungkit setelah sejumlah partai mengusung Anies.
Baca Juga: Prabowo-Cak Imin Diminta Segera Deklarasi, Loyalis Anies: Lebih Cepat Lebih Baik
Hal itu disampaikan Tifatul Sembiring dalam akun Twitter pribadinya, pada Sabtu 11 Februari 2023.
"Anehnya, kenapa pula baru diributin sekarang. Kala partai-partai lagi meng-gadang gadang capres. Maksudnya, biar pamor Anies jatuh, begitu? *FairPlayDong," ujar Tifatul Sembiring dikutip Newsworthy.
Anehnya, kenapa pula baru diributin sekarang. Kala partai2 lagi meng-gadang2 capres.
— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) February 11, 2023
Maksudnya, biar pamor Anies jatuh, begitu?
*FairPlayDonghttps://t.co/wYy8HZQ3uf
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan blak-blakan terkait utang Rp50 Miliar yang diungkap oleh keponakan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Erwin Aksa.
Ia menyebut bahwa uang puluhan miliar yang ia gunakan untuk kampanye Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017 silam itu merupakan uang dari pendukung.
"Ada yang memberikan dukungan langsung dan kemudian disebut pinjaman, tapi sebenarnya bukan pinjaman karena itu dukungan. Dan pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai hutang," ucap Anies dikutip NewsWorthy dari Channel YouTube Merry Riana, Sabtu (11/2/2023).
Mantan Mendikbud ini menyebut bahwa uang itu akan dicatat sebagai pinjaman bila Anies-Sandiaga kalah di Pilgub 2017.
Sebaliknya, bila menang di Pilgub 2017, maka uang itu telah selesai urusannya karena diketahui Anies-Sandiaga menang di Pilgub 2017 silam.
Baca Juga: Kenapa Suami Jarang Sekali Menyentuh Istri?
Penulis/Editor: Devi Nurlita
Tag Terkait:
Advertisement