Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Titipan 10 Agenda dari Said Didu Jika Anies Baswedan Terpilih Jadi Presiden 2024, Sanggupkah Anies?

Titipan 10 Agenda dari Said Didu Jika Anies Baswedan Terpilih Jadi Presiden 2024, Sanggupkah Anies? Kredit Foto: Twitter/@msaid_didu
WE NewsWorthy, Jakarta -

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu membeberkan ada sebanyak 10 agenda yang harus dilakukan Anies Baswedan jika terpilih jadi Presiden 2024 dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan Said Didu melalui tayangan Channel YouTube MSD. Dalam tayangan YouTube-nya, Said Didu menyatakan bahwa perubahan hanya bisa dilakukan apabila terjadi penggantian rezim bukan penggantian presiden yang terbebas dari apa namanya oligarki yang mencengkram selama ini.

Baca Juga: Grace Natalie Sebut Bakal Ada Demo Besar-besaran dari FPI dan HTI Jika Anies Presiden, Refly Harun Bocorkan Ada Elite Politik...

"Perubahan ini kan belum tahu kita perubahan apa yang dilakukan. Nah perubahan kita tahu reformasi itu juga melakukan perubahan tapi perubahan yang hasilnya kita tahu tidak tidak tidak memperbaiki," ungkap Said Didu dikutip NewsWorthy dari tayangan Channel YouTube MSD, Selasa (7/2).

"Jadi saya ingin mengusulkan kepada timnya Anies Baswedan adalah perubahan perbaikan. Setiap perubahan adalah untuk perbaikan jadi ubah baik, mengubah untuk membaik," sambung Said Didu.

Said Didu menegaskan bahwa ada 10 perubahan mendasar yang perlu dilakukan ke depan oleh bangsa ini untuk menyelesaikan 10 permasalahan yang ditinggalkan oleh rezim saat ini.

Baca Juga: Bocor Soal Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno Sebesar Rp50 Miliar, Eh Ada yang Singgung Cukong...

"Jadi 10 perubahan. Nah ini kebetulan kalau Nabi Musa as. dulu menghadapi firaun itu turun 10 firman Allah. Pertama itu adalah mengembalikan kedaulatan rakyat yang selama ini dirampas tanda kutip oleh parpol dan oligarki," ujar Said Didu.

Lanjut, kata Said Didu, yang kedua menegakkan hukum berbasis keadilan dan kebenaran bukan berbasis pada kekuasaan dan uang, yang ketiga adalah meningkatkan pengawasan dan untuk menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme karena hal ini semakin merebak.

Selain itu, Said Didu pun mengatakan bahwa yang ketiga adalah yang dicontoh dari Soeharto.

"Yang dia katakan nepotisme di ujungnya itu butuh 30 tahun loh baru berani memunculkan anaknya ke politik. 30 tahun setelah berkuasa. Sekarang, hanya 3 tahun sudah munculkan anak dan mantu untuk masuk kekuasaan. Jadi menurut saya ini perubahan yang ketiga yaitu adalah betul-betul bikin aturan agar tidak terjadi KKN," tegas Said Didu.

Selanjutnya yang keempat, Said Didu mengatakan bahwa sudah seharusnya menempatkan orang-orang yang berintegras, berkompetensi dan punya prestasi.

"Yang istilah Pak Anies itu rekam jejak yang jelas dalam setiap posisi, jadi penempatan orang tepat. Jadi jangan karena dia Tim Sukses, karena relawan, maka membuang kompetensi jadi tetap adalah kompetensi integritas sebagai utama bahwa kebetulan dia Tim Sukses atau relawan Kompetensi integritas tidak boleh dijual," papar Said Didu.

Baca Juga: Kenapa Rasa Kesepian Berbahaya?

Penulis/Editor: Irania Zulia

Advertisement

Bagikan Artikel: