Hasil Audit Formula E Keluar di Era Heru Budi Padahal Acaranya Hampir Setahun Berlalu: Keuntungan Pun Tak Seperti yang Digemborkan

Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti hasil audit kantor akuntan publik (KAP) Jojo Sunarjo dan Rekan terkait pagelaran Formula E yang mendapatkan keuntungan mencapai Rp5,29 miliar.
Hal tersebut ditanggapi Jhon Sitorus melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Jhon Sitorus menegaskan bahwa hasil audit itu justru selesai di era Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca Juga: Pengamat Ungkap Elektabilitas Anies Baswedan Dipastikan Bakal Jeblok Jika Dapat Dukungan Sosok Ini
Jhon Sitorus juga menghaturkan terima kasih pada Heru Budi lantaran hasil audit itu baru selesai setelah pergelaran Formula E sudah hampir 1 tahun selesai.
Diketahui, event internasional mobil listrik tersebut digelar pada 4 Juni 2022 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.
"Formula E sudah hampir 1 tahun selesai, tapi auditnya baru selesai di era pak Heru. Terimakasih pak Heru atas kerja kerasnya, audit Formula E akhirnya SELESAI," ungkap Jhon Sitorus dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Sabtu (4/2).
Selain mengucapkan terima kasih pada Heru Budi, Jhon Sitorus pun mengungkit soal keuntungan Formula E yang pernah digembar gemborkan yakni sebesar Rp1,48 triliun.
"Keuntungannya hanya 5,29 Miliar, bukan 1,48 Triliun seperti yang digembor2kan. Semoga kedepan lebih AKUNTABEL," imbuh Jhon Sitorus.
Formula E sudah hampir 1 tahun selesai, tapi auditnya baru selesai di era pak Heru
— Jhon Sitorus (@Miduk17) February 1, 2023
Terimakasih pak Heru atas kerja kerasnya, audit Formula E akhirnya SELESAI
Keuntungannya hanya 5,29 Miliar, bukan 1,48 Triliun seperti yang digembor2kan
Semoga kedepan lebih AKUNTABEL pic.twitter.com/aAl86sFqEv
Sebelumnya, VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarif mengungkapkan, laporan keuangan Jakarta E-Prix 2022 (Formula E) sudah selesai diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Jojo Sunarjo & Rekan.
Baca Juga: Kenapa Kita Harus Belajar Digital Marketing?
Penulis/Editor: Irania Zulia
Advertisement