Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Anies Disebut Dapat Energi Tambahan

Jika Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Anies Disebut Dapat Energi Tambahan Kredit Foto: Twitter
WE NewsWorthy, Jakarta -

Pegiat media sosial Helmi Felis mendukung Partai Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Pasalnya, kata dia, Partai Golkar bisa memberi energi tambahan dan masukan untuk Anies Baswedan.

Baca Juga: Rocky Gerung Hingga Eks Pimpinan KPK Deklarasi Dukung Anies, Loyalis: Begitulah Jika Akal Sehat Bekerja

Hal itu disampaikan Helmi Felis dalam akun Twitter pribadinya, pada Rabu 1 Februari 2023.

"Koalisi Perubahan adalah koalisi yang Aktif, Adabtif dan Inklusif, Demikianlah karakter perubahan sesungguhnya, dengan katakter itu tentu mudah mengadaptasikan hal-hal baru," ujar dia dikutip Newsworthy.

"Lagian kalo Golkar masuk mungkin Anies bisa dapat Masukan atau Energy tambahan, kenapa tidak.?," sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hari ini bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Airlangga mengungkapkan, pertemuan itu merupakan balasan atas kunjungan Golkar ke NasDem, tahun lalu.

Kedatangan Surya Paloh, juga menjadi yang pertama selepas pandemi Covid-19.

"Pertama tentu terkait dengan posisi dari partai Golkar dan nasdem. Kedua silaturahmi kan berkelanjutan Partai NasDem tentu sebagian besar juga alumni partai Golkar," ujar Airlangga, di Kantor DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Rabu (1/2).

Apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut? Airlangga mengakui, pertemuan membahas soal koalisi.

"Ya, nanti kita bahas," tuturnya.

Surya Paloh tiba di DPP Partai Golkar pada pukul 11.14 WIB, didampingi Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate dan Wakil Ketua DPR dari NasDem Rachmat Gobel.

Rombongan NasDem disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Selain Airlangga terlihat juga Waketum Golkar Hetifah, Sekjen Golkar Lodewijk Paulus dan jajaran DPP lainnya. Seperti, Waketum Meutya Hafid, hingga Bendahara Umum Dito Ganinduto.

Baca Juga: Kenapa Sokrates Dianggap Berbahaya oleh Negara?

Penulis/Editor: Devi Nurlita

Advertisement

Bagikan Artikel: