Terkait Kontroversial Proyek Sodetan Ciliwung Era Heru Budi, Fahri Hamzah Ungkap Pentingnya Orang Presiden Pimpin DKI

Proyek Sodetan Ciliwung yang sedang dilanjutkan penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kini tengah menimbulkan kontroversial akibat disebut mangkrak selama 6 tahun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan bahwa proyek Sodetan Ciliwung sempat terhenti selama 6 tahun, kemudian dilanjutkan kembali oleh Heru Budi.
Hal ini pun menimbulkan perdebatan publik, karena Jokowi seakan mengatakan progres proyek Sodetan Ciliwung pada masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, ada juga yang beranggapan bahwa Anies Baswedan tidak melakukan tugasnya dengan baik selama menjabat. Untuk pembebasan lahan saja, ia gagal melakukannya yang berimbas pada mandeknya pembangunan sodetan, dan malah berhasil dientaskan Heru Budi.
Di sisi lain, ada yang melihat bahwa pembangunan sodetan ini adalah tanggung jawab pemerintah pusat.
Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah mengomentari situasi tersebut. Menurutnya ibu kota tidak selayaknya dilibatkan dalam konflik, apalagi berkonflik dengan pemerintah pusat.
"Saya tidak tahu problemnya, tapi teorinya tentang ibu kota, ibu kota tidak selayaknya melibatkan konflik dengan pemerintah pusat. Menurut saya kalau bisa dibilang bagian dari kelemahan leadership pada kedua belah pihak sebenarnya ya tidak boleh terjadi," ujar Fahri Hamzah, mengutip video yang diunggah di Total Politik.
Fahri Hamzah mengingatkan, tugas dari pemimpin Ibu Kota adalah mendampingi presiden. Hal tersebut dikarenakan banyak kantor-kantor pemerintah pusat berada di Ibu Kota.
Baca Juga: Hadapi Ketidakpastian Global, Bank Sentral Filipina Nilai Perlu adaptasi kebijakan yang Cepat
Penulis/Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement