Belakangan Fahri Hamzah Sering Serang Anies dan AHY Pakai Narasi Receh, Kubu Demokrat: Dapat Perintah atau Tekanan Kasus Benih Lobster?

Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis, menyoroti Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang belakangan kerap menyerang kubu oposisi.
Hasbil mengatakan Fahri kerap mengarahkan narasi recehnya ke Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Kader Demokrat Pasang Badan Bela AHY Usai Disentil Fahri Hamzah
“Akhir2 ini saya perhatikan bg @Fahrihamzah narasi receh nya di arahkan ke Anies dan AHY,” ujar Hasbil, dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Jumat (20/1/2023).
Politikus Partai Demokrat ini mencurigai alasan Fahri menyerang Anies dan AHY karena mendapat perintah atau karena ada tekanan terkait kasus benih lobster.
“Apa karena dapat perintah atau tekanan dari kasus benih lobster yg bisa saja dibuka kembali? Atau hanya sikap pribadi?” tanya Hasbil.
Untuk diketahui, nama Fahri Hamzah disebut dalam kasus dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster (benur).
Perusahaan yang terafiliasi dengan mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPR) itu diduga ikut serta dalam pekerjaan ekspor benur.
Nama Fahri muncul ketika Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperlihatkan barang bukti elektronik berupa percakapan pesan singkat antara mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, dengan staf khususnya yang bernama Safri.
Sementara itu, belum lama ini Partai Gelora diduga melakukan kecurangan agar lolos Pemilu 2024. Dugaan tersebut dibongkar oleh Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih yang menyerahkan sejumlah bukti dugaan kecurangan KPU dalam proses verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2024 kepada Komisi II DPR.
Akhir2 ini saya perhatikan bg @Fahrihamzah narasi receh nya di arahkan ke Anies dan AHY.
— MudaAdalahKekuatan (@Hasbil_Lbs) January 20, 2023
Apa karena dapat perintah atau tekanan dari kasus benih lobster yg bisa saja dibuka kembali? Atau hanya sikap pribadi? pic.twitter.com/RY0tVmaxTm
Dalam bukti tersebut, ada bukti tangkapan layar percakapan WhatsApp antara Ketua KPU Hasyim Asy’ari dan seorang anggota KPU provinsi agar dibantu meloloskan Partai Gelora. Ada pula bukti tangkapan layar berisi percakapan antar anggota KPU Provinsi yang mengaku mendapat instruksi dari Komisioner KPU agar mengubah data hasil verifikasi demi meloloskan Partai Gelora.
Baca Juga: Kenapa Gaji Guru di Jerman Tinggi?
Penulis/Editor: Meilia Mulyaningrum
Advertisement