
Ahli hukum tata negara Refly Harun mengaku ngakak melihat Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah bersama Anis Matta, Ketum Partai Gelora yang ingin maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Ia pun menyebut bahwa pesan yang disampaikan Fahri dalam rekaman suara yang beredar agak misleading.
"Ini pesan agak mislead sesungguhnya, tapi saya ingin membahas sekali lagi mengenai Presidential Threshold (PT) 20 persen dan 'dukungan' saya ke Fahri Hamzah kalau bercita-cita ingin menjadi calon presiden atau wakil presiden," papar Refly dikutip dari channel YouTube pribadinya, Sabtu (14/1/2022).
Lanjut advokat ini bahwa kalau mantan kader PKS itu tidak mengupayakan untuk menghapus PT 20 persen, maka dia sama saja membohongi konstituennya.
"Kalau Fahri Hamzah tidak mengupayakan ini (penghapusan PT 20 persen) maka ini sama saja dia bohong, karena kalau ngomong seperti itu (ingin maju capres 2024) maka dia harus mengusahakan (penghapusan PT 20 persen) agar dia bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden."
"Ya walaupun saya mengatakan ngakak ya mendengar Fahri Hamzah mau maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dan nanya dari mana kursinya ya," sambug Refly.
Sebelumnya diketahui, sebuah salinan pesan suara yang tersebar di media sosial Twitter mengejutkan publik. Adalah Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah, dalam sebuah pesan suara (voice note) menyatakan akan maju sebagai kontestan dalam Pilpes 2024 nanti.
Fahri Hamzah menyebut akan mendampingi Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta, sebagai pasangan Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Wapres) yang akan bertarung dalam Pemilu tanggal 14 Februari 2024.
Baca Juga: Kenapa Terjebak dalam Pekerjaan yang Membosankan Membuat Kita Hidup Boros?
Penulis/Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait:
Advertisement