Covid-19 Menggila Lagi, Fadli Zon Desak Pemerintah Larang Turis China Masuk: Jangan Terlambat Seperti Dulu

Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon meminta pemerintah Indonesia agar segera menutup kedatangan turis yang berasal dari China.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan mengingat jumlah kasus akibat virus corona semakin meningkat di China.
"Kita tak tahu apa yg sebenarnya terjadi di China. Yg jelas menurut byk informasi, angka Covid sangat tinggi di sana," ujar Fadli Zon dikutip Newsworthy.
"Harusnya pemerintah stop dulu turis m TKA dr China smp ada kejelasan n keamanan bagi kita. Jangan terlambat spt dulu lagi. @Kemenparekraf @KemenkesRI @Menlu_RI," sambungnya.
Kita tak tahu apa yg sebenarnya terjadi di China. Yg jelas menurut byk informasi, angka Covid sangat tinggi di sana. Harusnya pemerintah stop dulu turis m TKA dr China smp ada kejelasan n keamanan bagi kita. Jangan terlambat spt dulu lagi. @Kemenparekraf @KemenkesRI @Menlu_RI https://t.co/dvFqZOI1Yv
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) January 9, 2023
Diketahui, penyebaran Covid-19 di China terus meluas setelah pemerintahan Presiden Xi Jinping mencabut kebijakan Zero Covid untuk mengekang virus.
Sebuah laporan dari Direktur Komisi Kesehatan Henan tengah, Kan Quancheng, menyebutkan hampir 90 persen orang di sana telah terinfeksi Covid-19.
"Per 6 Januari 2023, tingkat infeksi Covid di provinsi tersebut adalah 89 persen," ungkap Kan dalam konferensi pers, seperti dimuat The Guardian pada Senin (9/1).
Dengan populasi 99,4 juta, lanjut Kan, maka angka tersebut menunjukkan sekitar 88,5 juta orang di Henan sekarang mungkin telah terinfeksi.
Kan mengatakan, data itu diperkuat dengan banyaknya pasien demam yang datang ke klinik sejak 19 Desember lalu, tetapi kemudian mengalami penurunan.
Kasus Covid-19 diperkirakan Kan akan melonjak lebih jauh saat negara itu merayakan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini.
"Jutaan orang akan melakukan perjalanan dari kota besar untuk mengunjungi kerabat di pedesaan," ujarnya.
Menurut media pemerintah, gelombang pertama perjalanan pra-liburan pada Sabtu (7/1) telah ada 34,7 juta orang yang melakukan perjalanan domestik. Jumlahnya naik sepertiga dibandingkan tahun lalu.
China telah bergulat dengan lonjakan kasus sejak keputusannya bulan lalu untuk membatalkan kebijakan Zero Covid.
Baca Juga: Kenapa Perusahaan Perlu Menyediakan Fasilitas Minuman Gratis untuk Karyawan di Kantor?
Penulis/Editor: Devi Nurlita
Advertisement