Disinggung Jokowi, Pengamat Semprit Orang yang Permasalahkan Politik Identitas: Tidak Belajar Tentang Sejarah Indonesia!

“Dia berani tampil ke muka melawan kolonialisme dan imperialisme. Yang salah dari politik identitas itu adalah kalau menggunakan instrumen-instrumen kekerasan, baik verbal ataupun bentuk-bentuk lainnya,” pungkas Adi.
Dalam acara konsolidasi Bawaslu pada Sabtu (17/12), Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak agar tidak memberikan ruang pada politik identitas, politisasi agama, politik SARA, dan sebagainya.
Jokowi mengingatkan bahayanya politik identitas karena bisa menjadi peluang bagi pihak lain untuk memecah belah keutuhan negara dan bangsa.
Baca Juga: Kenapa Kita Suka Makan Daging?
Penulis/Editor: Meilia Mulyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement