
Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan penyebab Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kurang merespon deklarasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pada 3 Oktober 2022, PSI mendeklrasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024 berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diselenggarakan sejak akhir Februari 2022.
Baca Juga: Pengamat Bocorkan Penyebab Ganjar Pranowo Perlu Dana untuk Pendukungnya
Sebelum berbicara mengenai respon Ganjar Pranowo terhadap deklrasi PSI, Refly Harun menyinggung tentang posisi Ganjar yang terjepit antara empat kepentingan atau batu karang.
Karang pertama adalah karang partai, lebih tepatnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Megawati menjepit Ganjar Pranowo karena Ganjar adalah kader PDIP. Sebelum ada titah dari Megawati, Ganjar tidak boleh apa-apa atau tidak boleh melakukan apa-apa. Jadi ketika dia menyatakan siap jadi calon presiden, malah yang terjadi adalah teguran," ucap Refly dalam kanal YouTube-nya, Kamis (22/12).
Kedua, karang relawan atau rakyat. Menurutnya, relawan yang mencintai Ganjar Pranowo juga menjepit karena menginginkan Ganjar lepas dari kungkungan sebagai petugas partai jilid dua seperti halnya Presiden Joko Widodo.
Karang ketiga kata dia adalah oligarki. Ganjar disebut ditunggangi oleh oligarki.
Selain itu Refly menyebut Ganjar tak menampilkan sosok yang independen karena bergerak menunggu signal.
Lagi menurut, ahli hukum tata negara ini, signal yang paling ditunggu Ganjar adalah PDIP. Kalau PDIP tidak mencari dirinya maka Ganjar akan bergerak kepada oligarki atau relawannya.
Baca Juga: Kenapa Suami Jarang Sekali Menyentuh Istri?
Penulis/Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement