Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tertawakan Ahoker, JK Dikasih Tunjuk Sebab Kekalahan Ahok, Sambil Disodorkan Kepemimpinan Anies: Gak Becus Ngurus...

Tertawakan Ahoker, JK Dikasih Tunjuk Sebab Kekalahan Ahok, Sambil Disodorkan Kepemimpinan Anies: Gak Becus Ngurus... Kredit Foto: Dok. Jubir JK
WE NewsWorthy, Jakarta -

Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK yang menyinggung sikap pendukung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Setelah kalah dari Pilkada 2017, para pendukung Ahok atau disebut dengan Ahoker masih belum menerima kekalahan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: Usai Sindir Soal Pemimpin Planga-Plongo, Prabowo Subianto Mendapatkan Jackpot dari Jokowi: Meski Jauh di Bawah Ganjar

"Saya kadang-kadang ketawa juga. Apa itu, aneh juga ini keadaan, para Ahoker yang kalah waktu pemilu sampai sekarang masih marah saja. Artinya tidak paham demokrasi," tutur JK dikutip dar VIVA.

Terkait hal ini, Jhon Sitorus membantah pernyataan JK, bahwa Ahoker tidak pernah marah atas kekalahan Ahok di Pilkada 2017, karena sebabnya jelas, yaitu politik identitas.

"Ahoker tidak pernah marah. Yang harus @Pak_JK tahu dari Ahoker adl : 1. Ahok dikalahkan oleh POLITIK IDENTITAS," ujarnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @Miduk17, Rabu (30/11).

Kemudian Jhon juga menyindir kepemimpinan Anies Baswedan di Ibu Kota, karena menyebabkan angka kemiskinan melonjak tinggi, dan tidak bisa meneruskan program bagus Ahok.

"2. Gubernur Ayat & Mayat tak mampu melanjutkan Inovasi Ahok. Kemiskinan bahkan TERTINGGI dalam 20 tahun terakhir gara2 Abas GAK BECUS ngurus ekonomi Jakarta," ucapnya.

Selain itu, Ahoker tidak masuk dalam ciri-ciri pendukung yang anarkis karena marah, salah satunya sampai demo dengan merusak sarana fasilitas umum.

Yang marah itu kalo: Demo berjilid2, Merusak fasilitas umum, PERSEKUSI lawan politik. Mhon maaf, itu bukan ciri2 Ahoker," pungkasnya.

Baca Juga: Kenapa Sokrates Dianggap Berbahaya oleh Negara?

Penulis/Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: