
"Tapi yang kedua adalah terfragmentasinya dukungan politik dan itu sebenarnya terbahasakan dari berbagai baliho itu ya," ungkapnya yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (20/10).
"Sebenarnya memang 'wajar' 2 sampai 3 tahun sebelum Pemilu apalagi second period pemerintahan sudah pecah," lanjut Zainal Arifin.
Saat pemerintahan telah terpecah, Jokowi malah keliru mengambil langkah, yaitu tetap menggandeng partai maupun kepentingan politik yang bisa saja sudah tidak sejalan.
"Dan di situlah kelirunya Jokowi ketika yang dia nikahi itu tetap adalah partai politik dan kepentingan politik, dia paksa terus dirinya," pungkasnya.
Baca Juga: Kenapa Suami Jarang Sekali Menyentuh Istri?
Penulis/Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement