Menu
Nasional
Megapolitan
Daerah
Politik
Hukum
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dilema Budak Partai Soal Ekspresi Kesal Puan Maharani di Pasar: Meski Salah, Bakal Dibela Hingga Mulut Berbusa Demi Anak Emas PDIP!

Dilema Budak Partai Soal Ekspresi Kesal Puan Maharani di Pasar: Meski Salah, Bakal Dibela Hingga Mulut Berbusa Demi Anak Emas PDIP! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
WE NewsWorthy, Jakarta -

Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah yang memberi penjelasan soal ekspresi wajah Ketua DPR RI Puan Maharani yang tampak kesal saat membagi-bagikan kaus ke masyarakat di pasar daerah Bekasi, Jawa Barat.

Hal tersebut ditanggapi Jhon Sitorus melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Jhon Sitorus menyebut bahwa pembelaan dari Said Abdullah seakan menjadi sebuah dilema.

Baca Juga: Puan Maharani Bagikan Momen 'Wong Cilik' dengan Cak Imin di Warung, Eh Langsung Menuai Kritikan: Pura-pura Merakyat Aja Gagal Total!

Jhon Sitorus mengungkapkan bahwa hal itu dilakukan bahkan harus melawan nurani hanya demi anak dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu.

"Dilema jadi BUDAK PARTAI adl kader partai harus MELAWAN NURANI. Ketika anak emas partai melakukan sebuah kesalahan, maka kader2 harus membela hingga mulut BERBUSA," ungkap Jhon Sitorus melalui akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (29/9).

Lanjut, Jhon Sitorus juga mengatakan bahwa ada kebohongan soal sikap merakyat.

"Yang tidak merakyat, DIPAKSAKAN PURA2 merakyat. Yang benar2 merakyat, DIKUCILKAN bahkan DIBOIKOT," tandas Jhon Sitorus.

Sementara itu, Said Abdullah menegaskan bahwa soal ekspresi an apa yang dilakukan oleh Puan maharani itu bukan karena kesal terhadap warga, melainkan kaget atas tindakan walpri.

"Kalau mbak Puan itu tidak humble, seakan-akan mukanya Mbak Puan tidak merakyat, kemudian untuk apa kira-kira mbak Puan turun ke bawah. Padahal Mbak ingin turun ke bawah, kan tentu selain tugas-tugas beliau juga ingin tahu apa sih sesungguhnya yang diiinginkan oleh masyarakat, harapan masyarakat terhadap pemerintah," tutur Said, dikutip CNN, Kamis (29/9).

Said menerangkan bahwa Puan Maharani selalu mendapatkan pengaman sebanyak dua lapis saat turun menemui masyarakat.

Menurutnya, pengamanan Puan Maharani saat itu hanya di lapis pertama yang bertugas menjaga dan tidak memegang kaos.

Baca Juga: PDIP Jelaskan Ekspresi Kesal Puan Maharani Saat Bagi Kaos di Pasar, Eh Disebut Mau Pencitraan: Tidak Didasari Hati Ikhlas!

"Mbak Puan itu setiap turun ke bawah, biasanya ada yang mengiringi Mbak Puan, kemudian ada ring 2 juga. Nah, di ring 1 itu, biasanya hanya ngamanin Mbak Puan tapi tidak pegang kaus, yang megang kaus biasanya kami-kami ini," tutur Said.

"Mbak Puan kaget, lho kok kamu yang megang kaus? Mbak Puan itu nanya, bukan marah. Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas walprinya. Walpri kan enggak boleh bagi-bagi kaus. Ya dong. Kamu kenapa? Kaget Mbak Puan gitu loh," sambungnya.

Selain itu, Said juga mengatakan bahwa Puan Maharani kemudian mengingatkan walpri agar bekerja sesuai tugas setelah melihat hal tersebut.

Baca Juga: Kenapa Rasa Kesepian Berbahaya?

Penulis/Editor: Irania Zulia

Advertisement

Bagikan Artikel: