Dilema Budak Partai Soal Ekspresi Kesal Puan Maharani di Pasar: Meski Salah, Bakal Dibela Hingga Mulut Berbusa Demi Anak Emas PDIP!

"Kalau mbak Puan itu tidak humble, seakan-akan mukanya Mbak Puan tidak merakyat, kemudian untuk apa kira-kira mbak Puan turun ke bawah. Padahal Mbak ingin turun ke bawah, kan tentu selain tugas-tugas beliau juga ingin tahu apa sih sesungguhnya yang diiinginkan oleh masyarakat, harapan masyarakat terhadap pemerintah," tutur Said, dikutip CNN, Kamis (29/9).
Said menerangkan bahwa Puan Maharani selalu mendapatkan pengaman sebanyak dua lapis saat turun menemui masyarakat.
Menurutnya, pengamanan Puan Maharani saat itu hanya di lapis pertama yang bertugas menjaga dan tidak memegang kaos.
"Mbak Puan itu setiap turun ke bawah, biasanya ada yang mengiringi Mbak Puan, kemudian ada ring 2 juga. Nah, di ring 1 itu, biasanya hanya ngamanin Mbak Puan tapi tidak pegang kaus, yang megang kaus biasanya kami-kami ini," tutur Said.
"Mbak Puan kaget, lho kok kamu yang megang kaus? Mbak Puan itu nanya, bukan marah. Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas walprinya. Walpri kan enggak boleh bagi-bagi kaus. Ya dong. Kamu kenapa? Kaget Mbak Puan gitu loh," sambungnya.
Selain itu, Said juga mengatakan bahwa Puan Maharani kemudian mengingatkan walpri agar bekerja sesuai tugas setelah melihat hal tersebut.
Dilema jadi BUDAK PARTAI adl kader partai harus MELAWAN NURANI
— Jhon Sitorus (@Miduk17) September 28, 2022
Ketika anak emas partai melakukan sebuah kesalahan, maka kader2 harus membela hingga mulut BERBUSA
Yang tidak merakyat, DIPAKSAKAN PURA2 merakyat. Yang benar2 merakyat, DIKUCILKAN bahkan DIBOIKOT pic.twitter.com/Uh5P4rMuTo
Baca Juga: Pemkab Tangerang Siapkan Mudik Gratis 1.450 Kursi
Penulis/Editor: Irania Zulia
Tag Terkait:
Advertisement