Politisi Golkar Mengaku Sangat Apes dengan Tudingan Heru Budi Soal Pendatang di DKI Jakarta

Politisi Golkar Achmad Annama menyoroti penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menuding pendatang di Ibu Kota membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbebani.
Achmad Annama mengaku sangat sial dengan tudingan Heru Budi Hartono kepada pendatang di DKI Jakarta, karena ia juga merupakan salah satunya, dan kota aslinya adalah Banten.
Baca Juga: Warganet Mengaku Sangat Bangga dengan Tindakan Heru Budi Atasi Keluhan Penonton Dewa 19 Tentang JIS
"Amsyong Banget Saya Dong, Pak Gabener Giveaway? Saya Pendatang Dari Banten Nih..." ucapnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @AchmadAnnama, Selasa (7/2).
Sebelumnya, Pj Gubernur Heru Budi Hartono memandang bahwa peningkatan angka perpindahan penduduk berpenghasilan rendah ke Ibu Kota bisa membebani APBD DKI Jakarta.
"Sedikit saya sampaikan kalau data yang saya terima per bulan ini, perpindahan penduduknya, mohon maaf sekali lagi, di kantong-kantong masyarakat berpenghasilan rendah semakin meningkat," kata Heru Budi saat menghadiri acara guyub bersama Ketua RW se-Jakarta Selatan di Bellagio Boutique Hotel, Minggu (5/2/2023) dikutip dari Detik.
Kemudian Heru Budi memberikan contoh salah satu rumah sakit umum daerah (RSUD) di DKI Jakarta yang mayoritas melayani pendatang daru luar daerah, inilah yang menjadi beban APBD, karena RSUD mendapatkan pendaan dari kas daerah.
"Artinya apa? Pemda DKI akan menjadi beban. Contohnya ternyata masih banyak warga DKI yang butuh perawatan di RS tersebut. Karena mereka dari berbagai penjuru, dan wajar secara aturan boleh dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu. Kenapa? Karena dokternya bagus, RSnya bagus, AC, di tempat lain dia tidak temukan itu," ujarnya.
"Kami Pemda DKI tidak bisa melarang. Tapi ke depan APBD DKI akan terbebani. Contoh RS Pasming harus dibesarkan, Pemda DKI berkewajiban menambah tempat tidur," lanjutnya.
Baca Juga: Orang Kepercayaan Erdogan Kini Pegang Posisi Kepala Intelijen Turki
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: